Tentang Keluarga

Keluargaku adalah keluarga paling biasa di dunia. Hahahaha. Dalam keluarga saya dan saudaraku yang lain diajarkan untuk apa adanya. Kami tidak pernah memaksakan kehendak untuk membeli barang-barang mewah. Kami dibiasakan untuk berusaha sendiri memiliki apa yang kami mau. Kami 5 bersaudara, saya anak ke-2. Anak pertama bernama WD. Nining Hartini Hattu (Nining), ke-3 bernama LD. Harun Zain Hattu (Harun), ke-4 bernama LD. Ahmad As’ad Hattu (Aat), dan terakhir bernama WD. Hasya Meliza Hattu (Acha). Kami hidup rukun satu sama lain. Masing-masing punya aktivitas dan jarang berkumpul. Namun, kami tetap menjalin komunikasi yang baik.

Bapakku, LD. Untung, BE, SE adalah seorang Bapak bijaksana dan keras. Beliau tak jarang menggunakan pukulannya untuk mengajarkan kami perilaku yang disiplin. Itu karna kami salah sih. Beliau adalah Pegawai Negeri Sipil yang saat ini menempati jabatan Lurah di Kelurahan Wowawanggu Jati Raya Kendari Sulawesi Tenggara Indonesia. Bapak sehari-hari bekerja dengan disiplin dan mandiri. Terkadang di kantornya, banyak pegawai yang masa bodoh, tapi tidak dengan Bapak. Beliau selalu bekerja dengan penuh semangat dan jujur sehingga masyarakat di kelurahannya memanggil beliau dengan julukan “JOKOWI”. Saya sangat bangga dengan Bapak, soalnya kan Jokowi adalah salah satu figur teladan di Indonesia. Pak Jokowi terkenal tidak malas dan peduli kepada masyarakat. Diluar profesinya, Bapak juga sering ke Masjid membawakan ceramah dan terkadang beliau menjadi muadzin. Adzan beliau sangat lantang dan merdu. Di malam hari setelah magrib, Bapak menerima pasien yang mau mengobati Patah Tulang dan Keseleo. Telah banyak pasien yang disembuhkan oleh Bapak. Malah Bapak pernah mendapatkan bantuan dari Australia dengan memberikan Bapak petak tanah yang sekarang digunakan untuk merawat pasien Patah Tulang dan Keseleonya. Untuk sekali rawat, Bapak mengenakan tari Rp. 50.000/sekali rawat. Bahan yang digunakan untuk mengurut adalah dengan daun pisang kering, air hangat, bedak dari daun penyembuh, dan minyak. Walaupun biayanya lumayan merogoh kocek, Bapak tidak akan mempermasalahkan biaya untuk pasien yang tidak mampu. Bahkan Bapak tidak memungut biaya sepeserpun bagi orang-orang yang tidak mampu. Mau menggunakan jasanya? Langsung saja hubungi 0816245291.. serius loh. Pasti sembuh deh :D

Surgaku sendiri adalah seorang ibu yang cantik. Dia sangat bertolak belakang dengan sifat Bapak. Orangnya sangat sabar dan kalau kecewa, tak jarang mengeluarkan air mata. Saya akan gemetar tidak karuan kalau lihat Ibu menangis. Serasa dunia runtuh. Gak tahu kenapa. Masakan Ibu yang paling saya suka adalah tumis kecapnya. Paling top sedunia. Suatu saat saya ingin memberangkatkan keduanya ke Tanah Suci. Untuk membalas setetes kebaikan mereka selama saya hidup. Insya Allah. Saya yakin Allah melihat postingan do’a ini.

Nining adalah anak pertama. Dia sudah menikah dengan Kak Reza Dhani dan memiliki seorang anak bernama Michaela (Micel). Micel perawakannya imut, pipinya seperti bakpaw yang baru dikukus, dan pemalu. Nining bekerja sebagai bidan PTT di Raha sedangkan suaminya, Kak Reza, bekerja di pertambangan minyak di jawa. Walaupun hidup terpisah, mereka sering bertemu disaat Kak Reza libur dan mereka bertemu di Kendari, berkumpul bersama nenek dan kakek Micel.

Harun sekarang sedang aktif kuliah di Universitas Dayanu Ikhsanuddin Baubau. Dia mengambil jurusan Tekhnologi Informatika. Dia juga bekerja sebagai Marketing di Perusahaan BMT Berlian bersama saya. Keahliannya adalah dapat mereparasi laptop dan komputer sekaligus dia mampu membuat film dan bekerja sebagai fotografer lepas.

Aat aktif kuliah di Universitas Haluoleo Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi. Sempat memiliki band sebagai vokalist dan sering ikut bersama teman-temannya bekerja di event-event Kendari.

Acha masih kelas 6 SD. Sebentar lagi dia beranjak SMP. Sejak kecil Acha sudah mengenakan jilbab dan dia sekolah di Ummusabri. Disitu dia mengenal dasar-dasar ilmu Islam. Bahkan hapalan surah-surah pendeknya sudah melebihi saya. Hahaha.

Itulah keluarga cemaraku. Wassalam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tabe, komentar ta' di...